Posted by : Unknown Kamis, 03 Desember 2009


LASKAR PELANGI


Aku Bermimpi Melihat Surga

Sungguh, malam ketiga di pangkalan punai aku mimpi melihat surga
Ternyata surga tidak megah, hanya sebuah istana kecil di tengah hutan
Tidak ada bidadari seperti di kitab – kitab suci
Aku meniti jembatan kecil
Seorang wanita nerwajah jernih menyambutku
“Inilah surga” katanya
Ia tersenyum, kerling matanya mengajakku menengadah
Seketika aku tekesiap oleh pantulan sinar matahari senja
Menyirami kubah – kubah istana
Mengapa sinar matahari berwarna perak, jingga dan biru?
Sebuah Keindahan yang asing
 Di Istana Surga
Dahan – dahan pohon ara menjalar ke dalam kamar – kamar sunyi yang bertingkat - tingkat
Gelas – gelas kristal berdenting dialiri air zam – zam menebarkan rasa kesejukan
Bunga petunia ditanam di dalam pot – pot kayu
Pot- pot itu digantungkan pada kosen – kosen  jendela tua berwarna biru
Di beranda, lampu – lampu kecil disembunyikan di balik tilam, indah sekali
Sinarnya memancarkan kedamaian
Tembus membelah perdu – perdu di halaman
 Surga Begitu Sepi
Tapi aku ingin tetap disini
Karena ku ingat janjimu Tuhan
Kalau aku datang dengan  berjalan
ENGKAU akan menjemputku dengan berlari – lari


Bunga Krisan

A Ling, lihatlah ke langit
Jauh tinghi di angkasa
Awan – awan putih yang berarak  itu
Aku mengirim bunga – bunga krisan untukmu



Rindu

Cinta benar -benar telah menyusahkanku
Ketika kita saling memandang saat sembahyang rebut
Malamnya aku tak bisa tidur karena wajahmu tak mau pergi dari kamarku
Kepalaku pusing sejak saat itu…
Siapa dirimu ?
Yang berani merusak tidur dan selera makanku
Yang membuatku melamun sepanjang waktu
Kamu tak lebih dari seorang anak muda pengganggu
Namun ingin kukatakan padamu
Karena hanya padamu, aku akan merasa rindu
A Ling


Jauh Tinggi

A Ling hari ini aku mendaki Gunung Selumar
Tinggi, tinggi sekali sampai ke puncaknya
Hanya untuk melihat atap rumahmu
Hatiku damai rasanya

Satu titik dalam relativitas waktu
Saat  inilah masa depan itu



SANG PEMIMPI 

Juwita malam, siapakah gerangan puan..”

“Juwita malam, dari bulankah puan…”
*Halaman 53, Ketika Nurmi memainkan biola untuk Ikal dan arai.

Jangan samakan lada dan pala
Berbeda rupa, tak padan rasa
Rela Kanda menginjak bara
Demi Cinta Dinda Nurmala
*Halaman 187, puisi cinta Arai kepada Nurmala.

When I Fall in love
It will be forever
In the restless day like this
Love is ended before it’s begun..
When I give my heart
It will be completely
*Halaman 204, cuplikan dari lagu When I Fall In Love-nya Nat King Cole yang dimainkan oleh Nurmala melalui piringan hitam.

I can’t stop loving you
I’ve made up my mind
*Halaman 211, Arai lipsynch lagunya Ray Charles di depan kamar Nurmala

The say that time
Heals a broken heart..
But time stod still..
When you apart
*Halaman 213, Arai lipsynch lagunya Ray Charles di depan kamar Nurmala ditemani Ikal dan Jimbron.



EDENSOR


La Niege Au Sahara
Si la paussiere emporte tes reves de lumiere
Je saerai ta lune, tan repere
Et si le soleil naus brule
Je prieri qui tu voudras
Pour que tombe la niege au Sahara
Jika harapanmu hancur berkeping – keping
Aku akan menjadi bulan yang menerangi jalanmu
Matahari bisa membutakan matamu
Aku akan berdoa pada langit
Agar salju berderai di Sahara
*Halaman 88, Ikal mendengar lagu Snow on the sahara versi prancis dari Anggun C Sasmi di radio Paris FM.

That kind of  loving, turns a man to slave
That kind of  loving, sends a man right to his grave
Crazy…Crazy..Crazy..
*Halaman 114, Ikal dan teman –  temannya membopong D’Archy yang mabuk sambil menyanyikan Crazy-nya Aerosmith.


MARYAMAH KARPOV

Tak tahu engkau dimana

Tapi, kulihat dirimu di antara bayang – bayang pohon willow
Ku dengar suaramu, dalam riang sungai Darrow 
Dan kucium dirimu dalam angin yang berhembus dari utara
*Halaman 36, puisi untuk A Ling yang di ukir di sebuah batu karang di Edensor.

A gentleman will walk but never run
It takes a man to suffer ignorance and smile
Be yourself no matter what they say
*Halaman 71, lagu English Man in New York-nya Sting yang diputar  Bang Zaitun di atas Bis “Dendang Gembira Suka – Suka” untuk seorang akuntan dari Jakarta.

Girl you are to me
All that a woman should be
And i dedicate my life to you.. always..
*Halaman 74, lagu Always-nya atlantic Star yang diputar  Bang Zaitun di atas Bis “Dendang Gembira Suka – Suka” untuk seorang dokter dari Jawa yang akan meminang kekasihnya di Belitong.

Perdamaian, perdamaian
Banyak yang cinta damai
Tapi perang semakin ramai
Banyak yang cinta damai
Tapi perang semakin ramai
Bingung – bingung ku memikirkannya
*Halaman 78, lagu Perdamain-nya Nasida Ria yang diputar  Bang Zaitun di atas Bis “Dendang Gembira Suka – Suka” untuk Ikal. Lelaki berwajah Dangdut.

Ada
Tahukah dirimu kawan ?
Dalam serpih – serpih cahaya
Dan gerak – gerik halus benda – benda
Tersimpan rahasia
Mengapa kita ini ada
*Halaman, 340 Bbab Dalil Lintang

Lintang
Dengan Pisau lipat
Ku ukir pelan  – pelan
Kalimat yang dalam
Dari perasaanku yang larat
Karena hormatku yang sarat
Untuk pesona persahabatan dan kecerdasan
Lintang, Lintang, hatimu yang benderang
Qui genus humanum Ingenio superavit
Manusia genius tiada tara
*Halaman 352, Bab Tak Tertanggungkan

Laut
Horizon, horizon setelah itu, tak ada hal lain
Horizon di langit dan horizon sejauh jangka pandang
Menara menyempit, delta mengerut
Lau laut, laut seluas langit
Datar, tetap, tak terhingga, biru mendebarkan
*Halaman 368, Bab Dia Tak Perlu Radio

Senyum
Siapa menabur senyum
Dialah yang akan menuai cinta
*Halaman 410, Bab Dayang Kaw

Rahasia
Kuberi tahu satu rahasia apadamu, Kawan
Buah paling manis dari berani bermimpi
adalah kejadian – kejadian menakjubkan
Dalam perjalanan menggapainya
*Halaman 433, Bab Pulang

Puisi
Dan tiba – tiba hari hari – hariku berubah menjadi puisi
Semilir di pagi hari
Meriang jika siang
Pecah, serupa ombak – ombak pasang kalau malam
*Halaman 490, Bab Empat Puluh Enam Tahun

Seperti
Seperti puisi yang kautuliskan
Seperti nyanyi yang kaulantunkan
Seperti senyum yang kausunggingkan
Seperti pandang yang kaukerlingkan
Seperti cinta yang kauberikan
Aku tak pernah, tak pernah merasa cukup

*Halaman 500, Bab Komidi Putar




PELAJARAN MORAL dari tetralogi "LASKAR PELANGI"

Pelajaran moral nomor satu: Jika tak rajin shalat, maka pandai-pandailah berenang.

Pelajaran moral nomor dua: Jangan tanyakan nama dan alamat pada orang yang tinggal di kebun.

Pelajaran moral nomor tiga: Jika Anda cantik, hidup anda tak tenang.

Pelajaran moral nomor empat: Ternyata nasib yang sangat misterius itu adalah seorang pemandu bakat!

Pelajaran moral nomor lima: Jangan bersahabat dengan orang yang gila perdukunan.

Pelajaran moral nomor enam: Jika Anda memiliki kesempatan mendapatkan cinta pertama di sebuah toko kelontong, meski toko itu bobrok dan bau tengik, maka rebutlah cepat-cepat kesempatan itu, karena cinta pertama semacam itu bisa menjadi demikian indah tak terperikan!


Pelajaran moral nomor tujuh: Ternyata rahasia menarik perhatian seorang gadis adalah kita harus menjadi pelari yang gesit.

Pelajaran moral nomor delapan: Jika anda seorang produser film dan ingin untung besar, maka pakailah seorang sutradara yang otaknya bebal.

Pelajaran moral nomor sembilan: Jika anda sering ditanggap berbicara di depan umum dan kerap tulalit karena kehabisan topik, maka belajarlah dulu jadi tukang gosip.

Pelajaran moral nomor sepuluh: Jangan sekali-kali datang ke Eropa pada bulan Desember.

Pelajaran moral nomor sebelas: Untuk mendapatkan wanita cantik, tapi bodoh, rupanya Anda hanya perlu menjadi seorang provokator.

Pelajaran moral nomor dua belas: Kemanapun tempat telah kutempuh, apapun yang telah kucapai, dan dengan siapapun aku berhubungan, aku tetaplah lelaki udik, tak dapat kubasuh-basuh.

Pelajaran moral nomor tiga belas: Jangan bicarakan keadaan negeri kita pada seorang ekonom klasik. Pesimis!

Pelajaran moral nomor empat belas: Tukang jam, tukang reparasi televisi, tukang dadu cangkir, dan penerbit buku adalah profesi-profesi yang patut dicurigai, dimanapun mereka berada.


Pelajaran moral nomor lima belas: Tertawalah, seisi dunia akan tertawa bersamamu; jangan bersedih karena kau hanya akan bersedih sendirian.

Pelajaran moral nomor enam belas: Diperlukan penyelidikan paling tidak tujuh tahun, untuk benar-benar tahu bahwa seorang pria bukan bajingan. 


Pelajaran moral nomor tujuh belas: Jika anda berencana untuk poligami, jangan memelihara ayam.


Pelajaran moral nomor delapan belas: Jangan sekali-kali memperlihatkan benda apapun dalam celanamu, di depan orang Melayu.

Pelajaran moral nomor sembilan belas: Cinta, bisa saja berbanding terbalik dengan waktu, tapi pasti berbanding lurus dengan gila.



44 Penyakit gila :
Penyakit gila no. 1 : maka orang-orang yang sudah tidak berpakaian dan lupa diri di jalan-jalan.
Penyakit gila no. 5 : menekankan belahan bola tennis sebagai alat bekam ke dada sehingga dada menonjol dan bidang.
Penyakit gila no. 7 : kemana perginya akal sehat ?
Penyakit gila no. 9 : menolak mengakui dan menerima, bahwa dirinya pelupa. Baginya orang lainlah yang selalu pelupa.
Penyakit gila no. 11 : ingin jadi jagoan seperti dalam film.
Penyakit gila no. 16 : penyakit manusia yang membuat dunia sendiri dalam kepalanya, menciptakan masalah-masalanya sendiri, terpuruk didalamnya, lalu menyelesaikan masala-masalahnya itu, sambil tertawa-tawa, juga sendirian.

Penyakit gila no. 18 : kecanduan sensasi .
Penyakit gila no. 21 : keranjingan pidato. 

Penyakit gila no. 22 : cinta buta berubah jadi halusinasi.

Penyakit gila no. 24 : merasa dirinya detektif Sherlock Holmes.

Penyakit gila no. 24 : waham kebesaran.
Penyakit gila no. 26 : tak bisa membedakan diterima atau di tolak.

Penyakit gila no. 30 : merasa dirinya seperti Dewa Marduk pujaan kamu sesat Babilonia, bisa menghidupkan orang mati.
Penyakit gila no. 33 : senewen ingin masuk TV.
Penyakit gila no. 37 : kecanduan taruhan.

Penyakit gila no. 38 : membiarkan diri ditipu kacamata.

Penyakit gila no. 41 : keranjingan manggung.


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Telegram

Popular Post

- Copyright © The21ers -kebomarcuet- Powered by Blogger -