Posted by : Unknown Minggu, 11 Oktober 2009

04.02 WIB

Gue, lahir dan besar di daerah tertimur kabupaten terbarat Jawa Timur. Hampir saja memasuki kawasan kabupaten sebelah yang emang pantes disebut kota. Nggak kayak kabupatenku yang masih bangga dengan sebutan ternama yang gue ringkas menjadi "CITY OF SILENCE". Bikin mulut enggan mengakui kota. Pasalnya ni, kabupaten ini nggak bakal elu temukan di facebook (ya iyalah). Emang cuman ada di wikipedia ama situs pemerintah doang. Itu sih jangan nyalahin gue kalo deskripsi kabupatennya nggak menyeluruh atau ngebosenin. Ayo tahu nggak?

Seperti halnya Lintang di Laskar Pelangi yang tegar dengan proses menuju sekolah yang menempuh jarak 60 Km PP naik onthel aku pun bernasib seperti itu. 60 km dalam sehari hanya untuk bersekolah. Bedanya, gue pake bus umum(gubrak!). Lebih terjangkau, terpercaya dan inovatif. Kendaraan itu bisa dengan mudah mengantar tubuh gue ke sekolah di tengah kabupaten tanpa harus bingung - bingung menyetir. Penumpangnya pun juga ramah, berwarna - warni dari seluruh sekolah lain di penjuru kabupaten itu. Enak to? Mantep to?


Sekarang, gue bakal jelasin proses tiap pagi di hari Senin sampek Sabtu. Pagi, pukul 04.00 WIB, gue udah bangun. Ngurusin masalah dosa dan pahala dulu baru setelah itu belajar. Itu sih masih ada embel - embel menguap yang dahsyat getarannya. Mengguncang mulut. Terus, pukul 05.00 WIB kelar. Mandi-ganti-baju-makan. Siap, dan gue berangkat naik sepeda cewek buat pergi ke halte. Disana begitu ramai. Gue nunggu disela - selanya.
Pukul 06.00 WIB, bus pertama lewat, tapi gue kagak mau, jelek peyot. Bus kedua, kagak lagi, kernetnya kriminal, kagak suka. Barulah bus ketiga lewat, puih! Bagus, hebat dan segera gue tebengin.

Di dalem bus, gue pasti duduk di paling belakang sebelah kiri. Tenang di tengah bunyi - bunyi mulut penumpang. Oh ya hampir lupa, bus yang gue tumpangi itu bus mini, jadi agak sempit. Terus, nikmatin suasana pake ngeliat pemandangan monoton yang beratus kali gue lihat. Lama kelamaan kepala ngangguk - ngangguk sendiri. Tak lama kemudian, praktis, tidur pulas di tengah goncangan laju bus yang kenceng. Tinggal nunggu di alam mimpi. Pas, hampir sampai sekolah, mata udah melek. Turun, bayar ongkos.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Telegram

Popular Post

- Copyright © The21ers -kebomarcuet- Powered by Blogger -