Daftar Grup Telegram Werewolf Regional



Hai guys,
Mungkin kalian sebagian udah tau game werewolf di aplikasi telegram kan? Kalo masih belum tau bisa baca ini dulu:
Tentang Telegram Werewolf

Nah udah ngerti kan?
Telegram Werewolf itu harus dimainkan di sebuah grup. Nah daftar grup ini bisa kita lihat dengan PM Werewolf Moderator menggunakan command /grouplist -> kemudian pilih bahasa Indonesia dan yang keluar adalah 10 grup dengan member terbanyak.

Tahu kah kalian? Grup Telegram Werewolf bukannya hanya ada 10 di dalam gruplist saja, dan berikut saya berikan daftar grup regional yang gak kalah seru dengan 10 grup dengan member terbanyak.


DAFTAR GRUP WEREWOLF PROVINSI

1. Sumatra Barat = 1074 Members

2. Sumatra Selatan = 640 Members

3. Jawa Timur = 390 Members

4. Kalimantan = 337 Members

5. Jawa Barat = 176 Members

6. DKI Jakarta dan Kota Satelit = 110 Members

7. Sumatra Utara = 47 Members

8. Daerah Istimewa Aceh = 35 Members

9. Kalimantan Barat = 25 Members

10. Jambi = 22 Members

11. Kalimantan Selatan = 18 Members

12. Banten = 6 Members

DAFTAR GRUP WEREWOLF KOTA / KABUPATEN

1. Makassar = 176 Members

2. Surabaya = 158 Members

3. Bandung = 145 Members

4. Jakarta = 71 Members

5. Kediri = 60 Members

6. Malang = 50 Members

7. Bekasi = 43 Members

8. Banjarmasin = 37 Members

9. Batam = 36 Members

10. Palembang = 35 Members

11. Manado = 35 Members

12. Medan = 31 Members

13. Madiun = 18 Members

Yak sekian aja, kalau ada grup daerah lain yang belum dimasukkin, kasih komen aja yah. Babay
Selasa, 15 November 2016
Posted by Unknown
Tag :

Pendakian gunung Slamet (Tertinggi Ke-2 Jawa - 3428 mdpl)

Puncak
Setelah libur panjang harpitnas Idul Adha yang lalu, kini libur harpitnas ilegal di tanggal 1 Muharram pun akhrinya dapat dinikmati di atas gunung (lagi). Ya, melanjutkan gelar dari S2 (Sumbing-Sindoro), saya melakukan Ujian di gunung Slamet agar resmi jadi profesor, hehehe. Bersama satu teman di PT tempat saya magang di semester 4-5, kami memilih melakukan pendakian dengan naik motor dari Bandung hingga Purbalingga (Bambangan). Alhasil capek luar biasa ketika kami berangkat dari Bandung pukul 08.30 hingga pukul 15.40 tanggal 2 November 2013. Kami lapor dulu ke basecamp dan mendaftarkan diri, kemudian memutuskan untuk beristirahat semalam di basecamp.

Jalur Pendakian Slamet
Tanggal 3 November 2013 hari Minggu pun tiba. Kami berdua berangkat dari basecamp Bambangan pukul 6.35. Tidak lama menyusuri jalan desa. Akhirnya kami bertemu juga dengan gerbang pendakian Slamet.
Gerbang pendakian Slamet
Perjalanan menuju Pos 1 baru saja dimulai. Ternyata jarak menuju Pos 1 sangat jauh. Nyatanya baru pukul 8.06 kami baru sampai. Lega rasanya menemui pos yang mewah lengkap seperti rumah berperabotan (Lebay). Menyambung nafas sejenak. 

POS1
Tak lama beristirahat. Pukul 8.15 kami melanjutkan perjalanan. Mulai dai pos 1 ini vegetasi semakin rapat. Kami memasuki daerah hutan yang cukup lebat dan menanjak. Track yang basah dan becek akibat hujan membuat langkah kaki semakin berat. Dan akhirnya sampai di POS 2 pukul 9.16.
POS2

Di pos 2 kami bertemu teman - teman pendaki dari UPI, UPN Jogja, dan UNSOED yang selama perjalanan salip menyalip hingga pos 7. Disini pula kami menemui monyet - monyet liar yang asyik bergelantungan di pohon. Lanjut, berangkat dari Pos 2 pukul 9.27 sampai di Pos 3 pukul 10.33 Cemara. 
Suasana di Pos 3

Pos 3
Perjalanan dilanjutkan lagi dari Pos 3 pukul 10.55. Kondisi cuaca semakin memburuk, kabut turun dan menghalangi jarak pandang. Dalam perjalanan saya sempat merasa was - was akan hujan. Dan ternyata kekhawatiran itu terjadi, hujan akhirnya turun deras sekali namun untungnya saat itu kami sudah sampai di Pos 4 pukul 11.35 dan berteduh di bawah pohon besar. Sehingga meskipun hujan kami tetap tidak basah. Kami pun memilih untuk menunggu hujan reda. 
Kehujanan

Pos 4
Hujan reda pukul 12.36 dan kami langsung melanjutkan perjalanan menuju Pos 5. Di tengah perjalanan kami bertemu dengan rombongan Mapala dari kampusku yang saat itu hendak turun. Kami sejenak bertegur sapa dengan mereka dan sekaligus meminta sepuntung korek untuk memasak.
bersama anak2 Mapala
Setelah puas menggali informasi tentang pos 5 hingga puncak bersama mereka, kami pun melanjutkan perjalanan. Tak lama kemudian pukul 13.05 kami sampai di Pos 5, Pos Mata Air. Disini kami mengisi semua botol minuman yang kosong terlebih dahulu untuk keperluan memasak.
Mengisi botol

Pos 5
Lalu berangkat dari pos 5 pukul 13.53 dan sampai di Pos 6 pukul 14.14. Jaraknya cukup dekat namun menanjak.

Pos 6
Disusul kemudian berangkat dari pos 6 pukul 14.17 dan akhirnya sampai di pos 7 untuk berkemah pukul 15.55.
Suasana di Pos 7
Pos 7

Kami pun bermalam di pos 7. Pukul 3 pagi kami berangkat menuju puncak Slamet tanpa membawa carrier. Kami pun melewati  pos 8 dan pos 9 dengan cepat. (foto di bawah ini diambil ketika turun dari puncak)


Istirahat

Pos 8
Pos 9
Dari sini medan pendakian dipenuhi dengan bebatuan tajam.
Mendaki

Menuju puncak

Batu - batuan
Dan Akhirnya kami tiba di puncak lebih cepat daripada sunrise. Yaitu pukul 04.14. Kami pun menunggu terbitnya matahari sembari menahan dingin akibat hembusan angin yang luar biasa hebat. Untuk mengurangi rasa dingin, kami menghabiskan semua cemilan yang kami bawa dari pos 7. Kemudian pukul 05.15 Sunrise pun muncul juga. 
Kawah

Kawah

Kawah

S2 dan Merbabu









Setelah puas di puncak, kami turun pukul 09.00 dan sampai di Basecamp pukul 14.40. Kemudian dilanjutkan dengan perjalanan pulang naik motor yang melelahkan dari pukul 18.30 hingga pukul 04.30 pagi.






Rabu, 06 November 2013
Posted by Unknown
Tag :

Pendakian gunung Sumbing (Tertinggi ke-3 Jawa - 3371 mdpl)

Puncak gunung Sumbing

Huft pagi hari tanggal 13 Oktober 2013 setelah pendakian Sindoro 12 Oktober 2013, kami dengan setengah kekuatan memulihkan tenaga dengan sarapan terlebih dahulu. Beres - beres, bersih - bersih hingga pukul 10.00. Pukul 11.30 kami sudah berada di Basecamp gunung Sumbing di desa Garung. Setelah mendaftar, kami pun langsung berangkat menuju puncak.

di depan Basecamp gunung Sumbing
Perjalanan pun dimulai, Kami meutusakn untuk naik ke puncak gunung Sumbing melalui jalur lama. Barus saja memulai perjalanan ternyata memang beberapa anggota sedang lemah mentalnya sehingga dalam perjalanan awal pun, kami sudah mengeluh dan menggerutu meilhat trek di depan mata.

Jalur Pendakian gunung Sumbing
Suasan itu tentunya sangat tidak menguntungkan. Sementara kami berjalan sudah satu jam, belum juga memasuki kawasan hutan / keluar dari pekarangan warga. Akhirnya kami berlima memilih untuk naik ojek hingga pos 1. Naik ojek menuju pos 1 sangatlah mengerikan dengan medan berbatu, motor hasil modifikasi petani setempat dipacu sangat kencang. Dan itu cukup membuat adrenalin meningkat.
Plang POS 1
Pos 1 merupakan batas pekarangan warga dengan hutan. Disinilah kami mulai menyusun mental. Pendakian mulai menanjak. Tak jarang kami bertemu dengan pendaki yang hendak turun dan berbincang. Ternyata menurut para pendaki yang turun tersebut, jalur Lama Sumbing ini lebih baik digunakan untuk perjalanan turun karena trek yang terjal. Sementara mereka lebih menyarankan kami untuk naik dari jalur baru yang agak landai. Namun kami sudah berada sejauh itu, maka kami tidak punya pilihan selain melanjutkan perjalanan. Benar kata pendaki yang kami temui tadi, trek pendakian semakin terjal dan mental kami pun mulai terkikis kembali. Dan muncul kata - kata pesimis dari tiap anggota yang tidak ingin sampai ke puncak.
Plang pos 2 gunung Sumbing
Akhirnya sampai di Pos 2. Kami pun beristirahat dan makan terlebih dahulu. Kami beristirahat cukup lama dan memperbincangkan tentang lanjut hingga puncak atau tidak. Dalam hati saya, saya ingin ke puncak, sedangkan anggota kami yang wanita dia sudah menyatakan menyerah dan tidak ingin sampai puncak, dia hanya ingin sampai pos 3. Kami pun memutuskan untuk mengambil keputusan masing - masing. Karena perkataan tersebut semua anggota merasa tidak mampu. Disinilah keegoisan saya muncul dan mendaki di depan sendiri meniggalkan anggota yang lain. Saya berani melakukan hal tersebut karena memang saya membawa tenda, roti dan air. Pukul 14.23 kami melanjutkan perjalan namun saya berada di paling depan dan memisahkan diri. Di pendakian sendirian ini saya mempercepat langkah kaki dan sampai di pos 3 cukup singkat meskipun melewati medan miring berpasir hampir 60 derajat.
Di Pos 3 (PESTAN)
Sekitar pukul 13.45 saya berhasil sampai di pos 3 sendirian. Ternyata sudah banyak pendaki yang ngecamp di pos itu. Saya belum puas dengan berada di pos 3, saya pun memutuskan untuk meneruskan perjalanan dan berniat membuka tenda di Pos 4. 
Perjalanan menuju Pos 4
Lepas dari pos 3 trek pendakian diawali dengan tanjakan berpasir yang sedikit lebih landai daripada perjalanan menuju pos 3 tadi. Kemudian medan dipenuhi oleh adanya batu - batu besar. Perjalanan sendiri memang kurang baik dari sisi sosial, namun lebih cepat karena sedikit beristirahat.
Perjalanan menuju pos 4 yang berbatu
Setelah berjalan 1,5 jam saya pun akhirnya sampai di Pos 4, Watu Kotak. disana ternyat sudah ada dua tenda. Saya memutuskan untuk membuka tenda dan bercengkrama dengan pendaki yang lain. Ternyata 2 tenda itu dihuni oleh rombongan dari Magelang dan Pekalongan. Kami pun mengakrabkan diri di api unggun hingga larut malam.

Keesokan harinya pukul 4.00 pagi tanggal 14 Oktober 2013, saya memutuskan untuk mendaki menuju puncak bersama rekan - rekan pendaki dari Magelang, sedangkan rombongan dari Pekalongan tidak ukkut karena mereka sudah ke puncak saat sunset kemarin. Benar saja perjalanan 2 jam pun terlewatkan hingga puncak pukul 06.07 pagi. Saya beserta rekan - rekan Magelang pun berbagi foto karena keterbatasan batrei kamera.

Di hadapan gunung Sindoro

Background Kawah gunung Sumbing

Bersama rekan - rekan pendaki dari Magelang
Begitulah perjalanan saya di puncak gunung Sumbing. Setelah 1,5 jam disana, saya pun memutuskan untuk turun menuju pos 3 bertemu rekan - rekan yang tidak melanjutkan menuju puncak. Hingga pukul 14.12 kami sampai kembali di pos Basecamp dengan selamat.
Sekian, sampai jumpa di pendakian berikutnya.










Senin, 21 Oktober 2013
Posted by Unknown
Tag :

Pendakian gunung Sindoro (Tertinggi ke-8 Jawa - 3153 mdpl)

Pos 2 gunung Sindoro


Setelah baru saja turun dari Cikuray, dua minggu yang lalu. Kini saya kembali naik gunung lagi bertepatan dengan libur harpitnas sebelum Idul Adha. Pendakian ini merupakan pendakian double S alias pendakian (Sindoro-Sumbing) yang lokasi gerbang pendakiannya ternyata berdekatan. Bermula di hari Jumat 11 Oktober 2013 pukul 18.00 saya sudah sampai di pool bis Budiman yang berada di daerah Cibiru, Bandung. Setelah menunggu 15 menit, rekan - rekan saya akhirnya datang juga. Mereka adalah anggota Pencinta Alam Kampus yang berjumlah 3 orang dan 1 orang sama sepertiku, freelance.

Jalur pendakian Sindoro

Sial. kami ternyata mendapatkan bis terakhir, dan sialnya lagi, hanya ada dua kursi yang kosong. Terpaksa kami harus bergantian duduk di kursi selama perjalanan menuju Wonosobo, dan orang yang belum dapat giliran duduk di kursi terpaksa duduk di lantai bis. Perjalanan yang panjang dan berkelok - kelok membuat percobaan muntah saya hampir saja berhasil. Namun akhirnya pada tanggal 12 Oktober 2013 hari Sabtu pukul 04.00 tiba juga di terminal Wonosobo.

Terminal Wonosobo
Setelah di terminal kami pun langsung berangkat menuju pos Kledung dengan menaiki minibus. Pemandangan menuju pos pendakian Sindoro masih sangat pagi sehingga kami tidak bisa melihat suasana sekitar. Namun beruntungnya, ketika sunrise tiba, terlihatlah dua buah gunung yang sangat indah Sindoro dan Sumbing saling berhadapan satu sama lain. 
Suasana pagi di Kledung (itu Sindoro)
Kami mengisi perbekalan terlebih dahulu sambil mengisi perut (sarapan). Karena untuk menghemat tenaga dan logistik untuk pendakian Sumbing yang elbih berat, kami memutuskan untuk melakukan pendakian tik - tok alias langsung muncak, langsung turun. Bermula di basecamp ini.
Di depan basecamp Sindoro
Perjalanan pun dimulai pada pukul 08.00, kami memutuskan untuk tidak membawa tenda. Hanya jas hujan dan peralatan memasak dan makan saja. Di perjalanan menuju pos 1. Masih didominasi oleh ladang penduduk. Disini perjalanan masih enjoyable tanpa kehilangan banyak tenaga. Dan akhirnya sampai di pos 1.
Pos 1 gunung Sindoro
Ternyata masih ada jasa ojek hingga pos 1 ini. Banyak tukang ojek yang mangkal disini untuk mengantar pendaki yang kelelahan ketika turun. Pos 1 ini merupakan perbatasan antara ladang penduduk dengan hutan. Ketika memasuki hutan, kami mulai menemui banyak pendaki yang sama - sama berangkat hari itu. Hutan di Sindoro masih cukup lebat dan terdapat banyak jalur air, namun tidak ada air sama sekali. Kemudian sampailah kami di pos 2.
Gambar pos 2 Sindoro
Di pos dua kami mulai merasakan lelah. Setelah berbagi coklat kami pun melanjutkan perjalanan. setelah pos 2 ini jalur pendakian mulai menanjak dengan batu - batuan dan mulai keluar dari hutan. Saat itu kabut mulai datang namun tidak begitu lebat. Sampailah kami di Pos 3.
Pos 3 gunung Sindoro
Pos 3 ini merupakan tempat favorit untuk membuka tenda. Tempatnya yang luas dan datar sangat nyaman. Kami sudah menghabiskan waktu 3.5 jam perjalanan. Waktu menunjukkan pukul 11.43. Kami memutuskan untuk makan siang sejenak. 
Makan siang untuk kelangsungan hidup
Setlah kenyang, kami melanjutkan perjalanan pukuk 12.15.mnyusuri sabana berbatu dan hutan lamtoro. Cuaca saat itu sangat berkabut namun tidak hujan. Pemandangan gunung Sumbing di belakang kami pun tidak terlihat karena kabut yang tebal. Sementara suhu semakin dingin.
Tebalnya kabut saat itu
Track sangat menanjak dengan bebatuan. Kami beberapa kali terpisah karena kelelahan. Namun orang yang berjalan paling depan tetap menunggu bila jarak dirasa terlalu jauh. Perjalanan ke puncak semakin tebal dan sempat beberapa butir air jatuh dari langit (gerimis) namun sebentar saja. Akhirnya sampai juga di pos 4 pukul 13.45.
Pos 4 gunung Sindoro
Wajah yang kelelahan dibayar oleh kenyataan bahwa kami sudah berapda di ketinggian 2850 mdpl, itu berarti tinggal 300 meter ke atas lagi. Disini kami istirahat agak lama hingga sempat salah satu rekan kami tertidur karena sangat melelahkan. 
menuju puncak

Perjalanan pun dimulai kembali memasuki hutan lamtoro dan bebaruan yang semakin besar. Rumput - rumput sabana yang indah banyak ditemui. Kabut mulai memudar dan dan sinar matahari akhirnya muncul juga. Akhirnya pada pukul 15.15 kami berhasil sampai di puncak.
cool
Makan dulu

Bersama kawah gunung Sindoro

Foto bareng di Puncak
Setelah mengisi perut dengan mi instan, kami memutuskan untuk turun kembali. Menjelang sore / sunset. awan pun menghilang, dan akhrinya kami bisa melihat gagahnya gunung Sumbing dari sana.
Sumbing


Perjalanan turun yang lebih berat karena malam hari dan senter hanya ada 2 buah, kami memilih untuk jalan lambat. Sampai Salmon, ketua tim terkilir kakinya. 
Dipijat
Pukul 20.30 kami akhrinya sampai di basecamp dan langsung menonton pertandingan Indonesia vs Korea Selatan yang dimenangi oleh Indonesia dengan skor 3-2 tersebut.

Sekian, sampai jumpa di pendakian berikutnya.










Sabtu, 19 Oktober 2013
Posted by Unknown
Tag :

Telegram

Popular Post

- Copyright © The21ers -kebomarcuet- Powered by Blogger -